Infinity Bux

Neobux

Join now!

Wednesday, April 6, 2011

Sistem Saraf Manusia

A.        Pembagian Sistem Persarafan Manusia
         Sistem saraf merupakan rangkaian sistem yang mengatur kerja saraf-saraf pada tubuh. Sistem saraf dibagi menjadi 2:
ö   sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla oblongata
ö   system saraf perifer terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal

Sistem saraf pusat
         Otak berfungsi sebagai pusat rangsang. Ketika menerima informasi atau sinyal dari reseptor yang tersebar diseluruh tubuh, informasi tersebut akan diolah kemudian akan muncul aksi pada system muskuloskeletal. Karena fungsi informasi inilah maka otak menyiapkan beberapa reseptor:
ö   nosiseptor yang mengirimkan impuls nyeri
ö   baroseptor yang mengirimkan impuls terkait tekanan
ö   kemoseptor yang mengirimkan impuls kimia
ö   termoseptor yang mengirimkan impuls panas
ö   mekanoseptor mengirimkan informasi perubahan pada sel
Selain reseptor tubuh juga menyediakan neurotransmitter, dopamin, GABA, asetilcolin, serotonin, epinefrin dan norepinefrin, bradikinin bahkan prostaglandin.
Otak manusia dibagi menjadi beberapa lobus:
1.         lobus frontalis
2.         lobus parietalis
3.         lobus oksipitalis
4.         lobus tempralis
         Otak manusia dibagi menjadi dua hemisfer:
1.         hemisfer kanan
2.         hemisfer kiri
         Otak dibagi menjadi beberapa bagian:
ö   Brainstem
Brainstem terdiri dari medulla (bagian terbesar dari atas korda spinal), pons, dan otak tengah. Brainstem mengontrol reflks dan fungsi otomatis ( detak jantung, tekanan darah), perubahan gerak tubuh, dan fungsi mendalam (pencernaan, pengeluaran urin).
Medulla mengandung nukleus untuk regulasi tekanan darah dan bernapas dan memberikan informasi dari rangsangan organ dari saraf krabial.
Pons mengandung nukleus yang menyampaikan pergerakan dan informasi posisi dari cerebellum ke cortex. Selain itu, ponsjuga mengandung nukleus yang mengatur pernapasan, rasa, dan tidur.
Midbrain / otak tengah mengandung nukleus yang menghubungkan beragam bagian dari otak pada fungsi motoriknya (cerebellum, basal ganglia, cerebral cortex), gerak mata, dan kontrol pendengaran. Bagian yang dinamakan substantia nigra mengatur gerakan yang disengaja, jika bagian ini tidak berfungsi, maka dikatakan orang itu menderita penyakit Parkinson.
ö   Cerebellum
Cerebellum menyatukan informasi dari sistem vestibular yang menunjukkan posisi, pergerakan, dan kegunaan informasi ini untuk mengkoordinasi perubahan gerak.
ö   Hipotalamus dan kelenjar pituitari
Mengontrol fungsi visceral/mendalam, temperatur tubuh, dan respon tingkah laku seperti, makan, minum, respon seksual, serangan, dan kesenangan.
ö   Cerebrum / Cerebral cortex / Cortex
Cerebrum terdiri dari koteks, sistem serabut besar (corpus callosum) dan beberapa struktur yang lebih dalam (basal ganglia, amygdala, hippocampus). Cerebrum menyatukan informasi dari seluruh rangsangan organ, fungsi motorik, mengontrol emosi, menjaga ingatan, dan berfikir tentang proses (ekspresi emosional dan berpikir) 
         Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa otak:
ö   Mengontrol temperatur tubuh, tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan
ö   Menerima informasi dari darah tentang lingkungan sekitar dari indra (mata, teling, hidung, dll.).
ö   Mengatur gerakan tubuh ketika berjalan, berbicara, berdiri, atau duduk.
ö   Mengatur untuk berpikir, bermimpi, alasan, dan emosi.  

Sistem saraf perifer
Saraf spinal dan kranial menghubungkan otak dan korda ke kulit, otot rangka, dan organ-organ sensoris. Saraf-saraf ini hampir semuanya mempengaruhi aktifitas volunter. Setiap saraf karanial dan spinal terdiri dari sebuah axon dan sel-sel neurilemma dan batangnya.
Neuron merupakan sel saraf tunggal, sedangkan saraf  mengandung serat-serat dari banyak neuron. Sebuah saraf mengandung banyak serat yang terikat bersama dengan pembuluh darah didalamnya dan kemudian terbungkus dalam jaringan ikat. Saraf terletak di luar sistem saraf pusat. Di dalam sistem saraf pusat ikatan serat saraf disebut jalur (tract). Saraf digolongkan sebagai:
ö   Saraf sensoris, hanya terdiri dari neuron sensoris
ö   Saraf motorik, hanya terdiri dari neuron motorik
ö   Saraf campuran, mengandung neuron sensoris maupun motorik. Kebanyakan saraf merupakan saraf campuran.
Dua komponen ut ama system saraf perifer:
1.         Jalur sensoris (aferen)
Memberikan input dari tubuh ke susunan saraf pusat. Saraf sensorik tepi akan menghantarkan beberapa impuls eferen untuk ditafsirkan oleh daerah sensorik dalam korteks serebri sebagai sentuhan rasa sakit, gatal, temperatur yg berasal dari struktur tepi.
2.         Jalur motorik (eferen)
         Membawa sinyal ke otot dan kelenjar (efektor). Impuls berjalan dari korteks serebri menuju sumsum tulang belakang melalui jalur traktus serebrospinalis atau traktur piramidalis.
1.      Saraf kranial
         Nomor yang menjadi nama merupakan urutan saraf keluar dari otak dari depan ke belakang.
         Saraf kranial memiliki 4 fungsi:
ö   membawa info sensoris bagi indera tertentu (penciuman, penglihatan)
ö   membawa informasi umum terkait sentuhan, tekanan, nyeri
ö   membawa info motorik yang menghasilkan kontrol volunter otot
ö   membawa info motorik yang menghasilkan sekresi dari kelenjar dan kontraksi otot jantung dan otot polos.
         Pemeriksaan saraf kranial penting karena  saraf kranial berasal dari batang otak. Melakukan uji Saraf kranial ini akan memberikan informasi mengenai batang otak dan alur yang terkait dengannya. Tiga reflek yang terkait dengan saraf kranial disebut dengan reflek pelindung (reflek kornea, reflek muntah dan reflek batuk).
         Saraf kranial dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
         Ada 12 macam saraf kranial

1.       nervus olfaktorius
2.       nervus optikus
3.       nervus okulomotorius
4.       nervus trochlearis
5.       nervus trigeminus
6.       nervus abdusen
7.       nervus facialis
8.       nervus auditorius/vestibulokohlearis
9.       nervus glosofaringeus
10.   nervus vagus
11.   nervus aksesoris
12.   nervus hipoglosus


2.      Saraf spinal
         Berkembang dari serangkaian akar saraf yang berkumpul lateral sebagai akar spinal. Setiap saraf spinal terdiri dari akar sensoris (dorsal) dan akar motorik (ventral) yang akan bersatu membentuk saraf spinal. Akar sensorik muncul dari korda bagian posterolateral, sedangkan akar motorik muncul dari korda bagian anterolateral.
         Ada 31 pasang saraf spinal
1.         8 pasang saraf servikalis
2.         12 pasang saraf torakalis
3.         5 pasang saraf lum bali
4.         5 pasang saraf sakral
5.         1 pasang koksigeus
Area spesifik penerima resepsi sensoris disebut dermatom. Saraf-saraf servikal dan thorakal membentuk dermatom horisontal dan akar saraf sisanya akan menyebar melebihi posisi korda spinalis. Hal ini disebabkan oleh fase pertumbuhan vertebra lebih cepat daripada pertumbuhan korda. Sekumpulan serat saraf ini kemudian membentuk tampilan ‘menguntai” seperti ekor kuda di akhir korda, sehingga disebut ‘cauda equina’.
         Saraf-saraf spinal keluar melalui foramen intervertebra dan terbagi menjadi empat cabang utama.
ö   cabang meningeal memasuki kanal vertebra kembali dan bertanggung-jawab terhadap meninges, pembuluh darah korda, ligamen intervertebra dan vertebra
ö   cabang posterior mensuplai otot dan kulit di bagian punggung
ö   cabang anterior mensuplai otot dan kulit di bagian depan, sisi tubuh, ekstremitas
ö   cabang visera mensuplai serat-serat sistem saraf otonom.
Cabang-cabang ini kemudian bertemu kembali untuk membentuk kompleks jaringan saraf yang disebut pleksus. Tiga pleksus utama adalah:
ö   Pleksus servikal: mensuplai otot dan kulit leher dan bercabang membentuk saraf phrenik yang menginervasi diafragma.
ö   Pleksus brakial: mensuplai otot dan kulit bahu, aksila, lengan, tangan, kemudian bercabang membentuk saraf ulnar, median, dan radial
ö   Pleksus lumbosakral: mensuplai impuls sensori dan motorik ke otot dan kulit perineum, regio gluteal, paha, kaki dan tungkai. 

B.        Neurotransmitter
Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pre-sinapsis menuju neuron post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam, misalnya asetilkolin yang ter dapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Neurotransmitter ini berfungsi dalam proses penghantaran impuls.
Menempelnya neurotransmitter pada situs reseptor menyebabkan perubahan pada membran neuron post-sinapsis sehingga terjadilah potensial aksi dan menimbulkan impuls pada neuron post-sinapsis. Setelah impuls berpindah menuju neuron post-sinapsis, maka neurotransmitter yang menempel pada situs reseptor akan dilontarkan kembali ke celah sinapsis oleh enzim deaktivasi yang dihasilkan oleh membran neuron post-sinaptik. Neurotransmitter yang telah dilontarkan ini bisa dalam bentuk utuh atau dalam keadaan terurai. Neurotransmitter yang kembali berada di celah sinapsis ini akan diserap oleh vesikula sinapsis untuk disimpan dan akan digunakan kembali dalam proses penghantaran impuls berikutnya.

No comments:

Post a Comment