Infinity Bux

Neobux

Join now!

Friday, April 8, 2011

Farmakokinetik - Model 2 Kompartemen

Pemberian Obat secara Intravena
Jika suatu obat diberikan dalam bentuk injeksi intravena cepat (IV bolus), seluruh dosis obat masuk ke dalam tubuh dengan segera. Oleh karena itu, laju absorpsi obat diberikan dalam perhitungan. Model kompartemen ganda diperlukan untuk menjelaskan adanya kurva kadar dalam plasma-waktu yang tidak menurun secara linier sebagai suatu proses laju order kesatu setelah pemberian injeksi IV cepat. Dalam model kompartemen ganda, obat didistribusikan dengan laju reaksi yang tidak sama ke dalam berbagai kelompok jaringan yang berbeda. Jaringan-jaringan yang mempunyai aliran darah paling tinggi dapat berkesetimbangan dengan kompartemen plasma. Jaringan-jaringan dengan perfusi tinggi ini begitu juga darah dapat dinyatakan sebagai kompartemen sentral. Sewaktu distribusi awal terjadi, obat dilepaskan ke satu atau lebih kompartemen perifer yang terdiri atas sekelompok jaringan dengan aliran darah lebih sedikit tetapi jaringan-jaringan dalam kompartemen tersebut mempunyai aliran darah dan afinitas yang sama terhadap obat. Perbedaan-perbedaan itu menyebabkan adanya kurva log konsentrasi obat dalam plasma-waktu yang non linier. Setelah terjadi kesetimbangan obat dalam jaringan perifer, maka kurva kadar dalam plasma-waktu mencerminkan eliminasi obat dari tubuh yang mengikuti order kesatu.
Model Kompartemen Dua Terbuka
Dalam model dua kompartemen dianggap bahwa obat terdistribusi ke dalam dua kompartemen. Kompartemen kesatu, dikenal sebagai kompartemen sentral, yaitu darah, cairan ekstraseluler dan jaringan-jaringan dengan perfusi tinggi. Kompartemen-kompartemen ini secara cepat terdifusi oleh obat. Kompartemen kedua merupakan kompartemen jaringan, yang berisi jaringan-jaringan yang berkesetimbangan secara lebih lambat dengan obat. Model ini menganggap obat dieliminasi dari kompartemen sentral.
Konsentrasi obat dalam plasma dan dalam jaringan-jaringan dengan perfusi tinggi yang merupakan kompartemen sentral setelah diinjeksi IV menurun secara cepat karena obat didistribusi ke jaringan lain, yaitu jaringan-jaringan yang diperfusi secara lebih lambat. Penurunan awal yang cepat dari konsentrasi obat dalam kompartemen sentral dikenal sebagai fase distribusi dari kurva. Pada suatu waktu, obat mencapai keadaan kesetimbangan antara kompartemen sentral dan kompartemen jaringan yang diperfusi lebih kecil. Setelah kesetimbangan dicapai, hilangnya obat dari kompartemen sentral merupakan suatu proses tunggal dari order kesatu sebagai keseluruhan proses eliminasi obat dari tubuh.proses kedua ini laju prosesnya lebih lambat dan dikenal sebagai fase eliminasi.
Jika parameter-parameter model ditentukan, kadar obat dalam kompartemen jaringan teoritik dapat dihitung. Konsentrasi obat dalam kompartemen jaringan merupakan konsentrasi obat rata-rata dalam suatu kelompok jaringan dan bukan merupakan konsentrasi obat yang sebenarnya dalam tiap jaringan anatomik. Konsentrasi obat yang sebenarnya dalam jaringan kadang-kadang dapat dihitung dengan penambahan kompartemen-kompartemen ke dalam model sampai diperoleh suatu kompartemen yang menyerupai konsentrasi jaringan percobaan.
Metode Residual
Metode residual (juga dikenal sebagai “feathering” atau “peeling”) adalah suatu prosedur yang berguna untuk mencocokkan suatu kurva dengan data percobaan suatu obat yang menunjukkan pentingnya suatu model kompartemen ganda.
Volume Distribusi
Volume Kompartemen Sentral

Vp     = volume kompartemen sentral (ml)
Do     = jumlah obat yang masuk ke dalam tubuh (mg)
Cpo   = konsentrasi obat mula-mula (µg/ml)
Volume Distribusi pada Keadaan Tunak,
Pada keadaan tunak, laju obat yang masuk ke dalam kompartemen jaringan dari kompartemen sentral adalah sama dengan laju obat yang keluar dari kompartemen jaringan ke dalam kompartemen sentral.

Volume Distribusi yang Diekstrapolasikan
Persamaan ini menunjukkan bahwa suatu perubahan dalam distribusi obat yang teramati dengan adanya perubahan dalam harga Vp, akan mencerminkan perubahan (Vd)eksp.

Volume Distribusi dengan Area,

Obat dalam Kompartemen Jaringan,

No comments:

Post a Comment